.do-not-copy {
-webkit-user-select:none;
-khtml-user-select:none;
-moz-user-select:none;
-ms-user-select:none;
user-select:none;
}
Kartujitu,com Otoritas Arab Saudi menuai kritikan dari anggota parlemen Iran terkait tragedi crane jatuh di Masjidil Haram, Makkah. Anggota parlemen ini menilai, otoritas Saudi seharusnya tidak lagi mengelola pelaksanaan ibadah haji.
"Insiden ini sebagai akibat dari kelalaian dan kecerobohan rezim Saudi dan mereka seharusnya meningkatkan keselamatan dalam proyek pembangunan di sekitar Kabah," ucap anggota senior parlemen Iran, Hedayatollah Mir-Moradzehi kepada kantor berita Iran, Fars News Agency atau FNA, Senin (14/9/2015).
Mir-Moradzehi sangat menyayangkan tragedi yang sejauh ini menewaskan 111 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya. Dia menyatakan, jika negara-negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OIC) mengambil tanggung jawab atas penanganan pelaksanaan ibadah haji, maka hasil yang lebih baik akan didapat.
Ditambahkan Mir-Moradzehi yang juga penganut Sunni ini, Kabah tidak hanya milik Arab Saudi, melainkan untuk seluruh umat Muslim. Oleh karena itu, lanjutnya, seluruh negara Muslim harus bekerja sama dalam mengatur dan mengelola ibadah haji.
Hal senada disampaikan oleh anggota parlemen Iran lainnya, Javad Jahangirzadeh dari Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri. Jahangirzadeh menyebut otoritas Saudi tidak mampu menangani dan mengelola pelaksanaan ibadah paling penting bagi umat Islam.
"Rezim Saudi menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menjamin keselamatan para jemaah dan mengelola ibadah haji," sebutnya kepada FNA.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei menyampaikan duka cita mendalam bagi setiap keluarga korban dari tragedi yang terjadi pada Jumat (11/9). Dalam pesannya, Khamenei menyatakan simpati bagi keluarga korban dan meminta perawatan medis yang memadai bagi setiap jemaah haji asal Iran yang menjadi korban luka.
- Back to Home »
- News »
- Parlemen Iran "Arab Saudi Lalai Dan Ceroboh"
Senin, 14 September 2015
Kartujitu,com Otoritas Arab Saudi menuai kritikan dari anggota parlemen Iran terkait tragedi crane jatuh di Masjidil Haram, Makkah. Anggota parlemen ini menilai, otoritas Saudi seharusnya tidak lagi mengelola pelaksanaan ibadah haji.
"Insiden ini sebagai akibat dari kelalaian dan kecerobohan rezim Saudi dan mereka seharusnya meningkatkan keselamatan dalam proyek pembangunan di sekitar Kabah," ucap anggota senior parlemen Iran, Hedayatollah Mir-Moradzehi kepada kantor berita Iran, Fars News Agency atau FNA, Senin (14/9/2015).
Mir-Moradzehi sangat menyayangkan tragedi yang sejauh ini menewaskan 111 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya. Dia menyatakan, jika negara-negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OIC) mengambil tanggung jawab atas penanganan pelaksanaan ibadah haji, maka hasil yang lebih baik akan didapat.
Ditambahkan Mir-Moradzehi yang juga penganut Sunni ini, Kabah tidak hanya milik Arab Saudi, melainkan untuk seluruh umat Muslim. Oleh karena itu, lanjutnya, seluruh negara Muslim harus bekerja sama dalam mengatur dan mengelola ibadah haji.
Hal senada disampaikan oleh anggota parlemen Iran lainnya, Javad Jahangirzadeh dari Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri. Jahangirzadeh menyebut otoritas Saudi tidak mampu menangani dan mengelola pelaksanaan ibadah paling penting bagi umat Islam.
"Rezim Saudi menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menjamin keselamatan para jemaah dan mengelola ibadah haji," sebutnya kepada FNA.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei menyampaikan duka cita mendalam bagi setiap keluarga korban dari tragedi yang terjadi pada Jumat (11/9). Dalam pesannya, Khamenei menyatakan simpati bagi keluarga korban dan meminta perawatan medis yang memadai bagi setiap jemaah haji asal Iran yang menjadi korban luka.